ANTISIPASI bencana menjelang musim penghujan mulai dilakukan. Sumatra Utara memilih menyiapkan evakuasi bagi warga yang bermukim di wilayah dengan kemiringanlebih dari 30 derajat.
âUntuk mengantisipasi bencana tanah longsor. Evakuasi itu merupakan arahan dari Badan Lokal Penanggulangan Bencana, â ujar Sekretaris Daerah Sumatra Utara, Raja Sabrina, di Medan, kemarin.
Persiapan yang telah dilakukan ialah menggelar apel kesiapsiagaan personel penanggulangan bencana, penyiapan perlengkapan penyelamatan, serta kebutuhan pengungsian, contohnya tenda, dapur umum, obat-obatan, makanan, dan perlengkapan bayi.
Pemprov, lanjut Raja, segera mengawasi daerah aliran sungai, memperbaiki drainase, dan mengurai permukiman padat. âKami sudah melakukan kategorisasi dan klasifikasi wilayah berpotensi gangguan. â
Wilayah rawan di provinsiini adalah Kabupaten Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Dairi. Tahun ini, banjir bandang serta tanah longsor sudah terjadi di Labuhan Batu Utara, Mandailing Natal, dan Tapanuli Tengah.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofi sika Medan, Edison Kurniawan, mengingatkan tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba juga haruswaspada. âAda potensi dan kerawanan banjir serta tanah longsor. â
Peringatan bahaya juga dilontarkan Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Jawa Barat, Dedi Supriyadi. âCianjur rawan bencana alam akibat tsunami. â
Daerah ini memiliki garis pantai 77 kilometer membentang di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang dan Cidaun. âKami berupaya mengantisipasi kejadian tsunami dengan memasang dua alat peringatan dini, â tambahnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Denpasar, Bali, meminta kepala sekolah memeriksa kondisi gedung serta bangunan tempat belajar. âSelain telah cukup lama tidak digunakan, pada musim penghujan pengecekan harus dilakukan, â kata Kepala Dinas Pendidikan I Wayan Gunawan.
Kemarin, kejadian gangguan alam dilaporkan terjadi di Cilacap, Jawa Tengah, Bangka Tengah, Bangka Belitung, dan Karangasem, Bali. âCurah hujan semakin tinggi, warga harus tambah waspada, â kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy. (YP/BB/RS/BK/LD/RF/OL/N-2)